Benarkah senyum itu sehat dan menyehatkan? Senyum
merupakan terapi mental dan kejiwaan. Sekalipun terlilit dalam
kesedihan dan kesusahan, apabila tersenyum akan dapat terlepas dari
tekanan psikis dan jiwapun menjadi sehat. Senyum mendorong diri untuk
keluar dari tekanan psikis dan mengobati mental. Senyum merupakan kunci dari segala kebaikan dan penutup dari segala kejahatan.
Rasulullah saw. bersabda, “Janganlah engkau sekali-kali meremehkan suatu kebaikan, walaupun itu hanya sekadar untuk menemui saudaramu dengan wajah ceria”(HR.
Muslim). Hadits ini menyiratkan bahwa wajah ceria adalah wajah yang
selalu tersenyum. Dengan tersenyum, wajah nampak ceria tanda kebesaran
jiwa dan kelapangan hati. Keceriaan wajah mengesankan ekspresi simpatik
dan menyenangkan kepada siapa saja. Suasana hangat, akrab dan penuh
keharmonisan akan terbangun dengan wajah ceria sambil tersenyum.
Menurut David Song, MD, FACS.,
ahli bedah plastik Universitas Chicago Hospital, saat tersenyum, otot
mata mengerut, dua otot sudut bibir tertarik, otot di sekitar hidung
juga, dua otot disudut mulut bergerak naik, dan dua otot lagi membuat
bibir melebar. Kalau dihitung, ada 12 otot wajah yang bergerak saat
seseorang tersenyum. Saat merengut, otot yang bergerak hanya sebelas.
Sementara senyuman palsu hanya menggerakan dua otot yaitu di sudut bibir.
Senyum
itu memiliki kekuatan penyembuh dan pengobat rasa sakit. Terapi senyum
dapat menjadi pengobat bagi diri sendiri dan penyemangat bagi orang
lain. Kebiasaan tersenyum dapat wajah lebih menyenangkan dan
menghangatkan bagi orang-orang disekeliling. Berlatih senyum memerlukan
waktu dan pembiasaan dengan filosofi tertentu.
Seorang
bayi menandakan ia sehat ketika tersenyum. Sekalipun bayi belum bisa
berbicara dan mengutarakan perasaannya, senyum bayi adalah tanda kesenangan
dan kebahagiaannya. Meski senyum bayi mengandung ribuan makna yang
membutuhkan waktu untuk memahami maknanya. Sebaliknya bayi yang
kehilangan senyum, pertanda ada masalah yang tidak mengenakkan pada
tubuhnya atau perasaannya. Apalagi bila bayi menangis sebagai pertanda
ketidaknyamanan yang dialaminya.
Benarkah senyum itu bahagia dan membahagiakan? Konon, perempuan lebih bahagia daripada lelaki karena perempuan akan tersenyum dalam kondisi apapun, sekalipun kondisi cemas dan tidak menyenangkan. Mengapa? Karena
perempuan akan senantiasa kelihatan cantik apabila selalu tersenyum.
Kecantikan seorang perempuan adalah kebahagiaan dan cermin jiwa kewanitaan yang sempurna. Kekalutan dan kegelisahan akan segera berlalu bila wajah tersenyum.
Senyum
menebarkan kebahagiaan dan keceriaan di sekeliling kita. Wajah terlihat
semakin tampak bersinar dan indah dipandang bila senyum melekat
dibibir. Senyuman adalah kunci kebahagiaan hati dan juga simbol cinta dan kasih sayang. Senyum menjadikan seseorang memiliki jati diri sebagai seorang berkepribadian yang baik. Sebaliknya wajah tanpa senyum akan terlihat suram dan kusam sehingga menampakkan jati diri yang berkepribadian jelek. Senyum yang ikhlas merupakan cerminan hati yang bahagia.
Psikolog
Tika Bisono mengemukakan bahwa senyum termasuk proses penting bagaimana
seseorang itu mampu menerima kehidupannya. Berawal dari senyum semua
hal akan terasa lebih ringan, sebab senyum dapat menstimuli seseorang
berpikiran positif dan menghadirkan sikap yang lebih tulus dalam
mengerjakan sesuatu. Kemampuan tersenyum itu juga terkait dengan kadar
kematangan seseorang dalam menyikapi problema kehidupan. Ketidakmampuan
seseorang menerima keadaan dan selalu berpikir negatif merupakan faktor
penyebab susah tersenyum.
Benarkah senyum itu sedekah? Sering kita mendengar Hadits “Senyumanmu di hadapan saudaramu adalah sedekah” (HR. Tirmidzy). Sebenarnya selengkapnya hadits tersebut adalah: Dari Abu Dzarr radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Senyummu
kepada saudaramu merupakan sedekah, engkau memerintahkan yang ma’ruf
dan melarang dari kemungkaran juga sedekah, engkau menunjukkan jalan
kepada orang yang tersesat juga sedekah, engkau menuntun orang yang
berpenglihatan kabur juga sedekah, menyingkirkan batu, duri, dan tulang
dari jalan merupakan sedekah, dan engkau menuangkan air dari embermu ke
ember saudaramu juga sedekah” (HR. At-Tirmizi no. 1956 dan dinyatakan hasan oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 517).
Senyum
tidak membuat kita kehilangan harta karena tidak mengeluarkan rupiah,
dollar atau dirham. Bahkan senyum dapat mendatangkan uang. Hampir semua perusahaan
mengharuskan pegawainya yang berhubungan langsung dengan masyarakat
atau pelanggannya diharuskan untuk selalu tersenyum. Senyum dari staf
marketing atau pelayan masyarakat lainnya akan memuaskan pelanggan atau
konsumennya serta menciptakan sebuah kesuksesan. Sebuah pengalaman dari perusahaan di Paris, Perancis memiliki pekerja yang sedang menuntut kenaikan gaji. Para
pekerja itu sepakat untuk melakukan mogok senyum kepada para pelanggan
sebagai reaksi dari sikap pemilik perusahaan. Aksi ini telah menimbulkan
turunnya pemasukan perusahaan pada minggu pertama sebesar 60% dari
penghasilan minggu-minggu sebelumnya.
Seorang
psikolog di Universitas Michigan bernama Prof. James V. McConnell
mengatakan bahwa, “Orang yang tersenyum cenderung mampu mengatasi,
mengajar, dan menjual dengan lebih efektif, serta mampu membesarkan
anak-anak yang lebih bahagia. Ada jauh lebih banyak informasi tentang
senyuman daripada sebuah kerut di kening. Karena senyum itulah yang
mendorong semangat, alat pengajar yang jauh lebih efektif daripada
hukuman.”
Benarkah senyum itu menarik simpati? Seseorang yang selalu tersenyum menyebabkan orang-orang
yang berada di sekitarnya menjadi nyaman dan damai. Kedamaian dan
kenyamanan menarik simpati orang-orang disekeling kita. Ketika senyum
hilang dari wajah kita, maka lingkungan menjadi tidak nyaman meski
sebenarnya tidak ada masalah dilingkungan itu. Dengan tersenyum, maka
dapat menyelesaikan masalah sekalipun terdapat penghalang besar sebesar
tembok raksasa Cina. Kekuatan senyum diibaratkan mampu mengalahkan kekuatan bom atom atau bom nuklir sekali pun.
Senyum membuat wajah kelihatan cantik dan gagah. Walau
wajah tidak gagah atau cantik, dengan ekspresi tersenyum seseorang akan
kelihatan gagah dan cantik. Kecerahan dan keceriaan wajah oleh senyum
adalah aktualisasi perasaan kecantikan dan kegagahan seseorang. Senyum
juga membuat suasana beku menjadi mencair, suasana cemas menjadi hangat,
suasana ragu-ragu menjadi harmonis.
Senyum
merupakan perkara sederhana tapi butuh pembiasaan. Senyum itu mudah dan
murah namun kadang terasa sulit karena deraan masalah duniawi berupa
permasalahan hidup yang kompleks. Sikap mental positif akan mampu
menghadapi tekanan permasalahan hidup. Sikap mental yang positif juga mampu menghasilkan senyum yang tulus dari hati terbuka. Senyum yang tulus dari hati dan perasaan akan memancarkan kehangatan dan kepercayaan diri.
Agar senyum menjadi sebuah kekuatan, ingatan kita selalu dilekatkan pada senyum
orang-orang terkasih seperti ayah, ibu, istri, suami, anak-anak atau
orang-orang terdekat lainnya. Senyumpun harus dilakukan dengan ketulusan
hati, bukan senyum palsu atau senyum kepura-puraan. Kekuatan senyum
bisa dimulai dari pagi hari ketika bangun tidur, maka akan terasa energy
positif sepanjang hari. Senyuman adalah kekuatan yang mengalirkan
energi positif bagi siapa saja yang menyadarinya. Banyak cerita seputar the power of smile
yang memiliki kekuatan yang bisa merubah suasana hati dan emosi. Senyum
memiliki kekuatan universal untuk menimbulkan kebahagiaan di dunia dan
di akhirat.
Tips untuk
menghadirkan senyum diwajah ketika hati sedang dirundung sedih dan
gundah adalah latihan pernafasan. Latihan ini dengan tujuan
untuk melancarkan peredaran darah sebagai penghambat tekanan batin
(stress). Pertama adalah menarik napas dan menahannya sekitar sepuluh
detik kemudian menghembuskannya kembali. Kedua, mengatur pikiran dengan
sikap ikhlas. Ketiga berserah diri dan memasrahkan diri pada Sang
Pencipta dengan berdoa. http://kesehatan.kompasiana.com/kejiwaan/2011/06/24/senyum-kunci-hidup-sehat-dan-bahagia/